Pages

Rabu, 25 Juni 2014

Masker Alami Untuk Wajah

Wanita mana yang tidak mau tampil cantik? Mau cantik enggak harus mahal dong.. cukup dengan memanfaatkan buah-buahan segar, kita dapat memperoleh kulit yang segar, sehat, berseri. Enggak harus pergi ke salon buat maskeran, yuk mulai sekarang buat sendiri saja dirumah!
1. Masker anggur merah
Anggur merah dikenal kaya dengan anti-oksidan yang bisa mencegah datangnya keriput pada wajah. Cara memanfaatkannya adalah dengan mengiris anggur jadi dua lalu mengusapkan bagian daging dalamnya ke seluruh wajah. Atau, Anda juga bisa menghaluskan buahnya dan mengoleskannya ke seluruh wajah.
2. Masker mentimun
Masker ini bisa Anda buat dari campuran gliserin nabati (bisa didapatkan di toko-toko bahan kimia), jus mentimun, dan air mawar. Manfaat dari masker ini adalah untuk melindungi wajah Anda dari pengaruh buruk sinar matahari. Gunakan sebelum beraktivitas di luar ruangan dan sesudahnya.
3. Masker cendana dan kunyit
Wajah yang segar berseri bisa Anda dapatkan tanpa perlu membayar mahal, dengan menggunakan masker ini. Campurkan bubuk kayu cendana dengan bubuk kunyit, larutkan dengan susu segar, hingga membentuk pasta. Kemudian, sapukan ke seluruh wajah, diamkan selama 15 menit. Bilas dengan air hangat hingga bersih.
4. Masker susu dan garam
Untuk membebaskan pori-pori dari sisa make up dan minyak berlebih setelah beraktivitas seharian, Anda bisa mencampurkan sedikit susu dengan sejumput garam dan satu sendok teh air jeruk nipis. Rasakan kulit yang lebih halus dan pori-pori menjadi ringkas setelah melakukan perawatan ini.
5. Masker kubis dan madu
Mungkin ada beberapa dari Anda yang tidak menyukai sayuran kubis karena baunya yang langu. Namun ternyata kubis memiliki sejuta manfaat bagi kecantikan kulit Anda. Campurkan jus kubis dengan beberapa sendok makan madu, lalu oleskan ke seluruh wajah, dan diamkan selama 15 menit. Bilas dengan air hangat sesudahnya. Masker ini berguna untuk menyamarkan kerutan di wajah.
6. Masker kacang dan jeruk nipis
Manfaat utama dari masker ini adalah untuk mencegah komedo, dan jerawat-jerawat kecil di dagu serta dahi. Campurkan minyak sari kacang tanah (bisa didapatkan di apotek atau toko kosmetik) dengan air perasan jeruk nipis. Oleskan pada wajah, diamkan selama 10 menit, lalu bilas dengan air hangat.
7. Masker aprikot
Buah aprikot memang bukan buah yang familiar di Indonesia. Namun buah ini memiliki banyak manfaat kecantikan untuk kulit wanita Asia. Campurkan buah aprikot yang sudah dihaluskan dengan semangkuk kecil yogurt, lalu pakai ke seluruh wajah dan diamkan selama kurang lebih 20 menit. Perpaduan aprikot dengan yogurt akan membuat kulit nampak lebih cerah secara bertahap.
Selamat mencoba! >.<

Sabtu, 14 Juni 2014

BAHAYA JUNK FOOD!

Heeiiiii Sobat!!Kali ini gita mau share bahaya dari junk food.. Semua pasti udah tau dong apa itu junk food. junk food itu adalah makanan cepat saji. Wahhh...ga asing lagi dong dikalangan anak muda. Apalagi kalo lagi engga selera makan, lagi malas kemana-mana tinggal delivery, udah gitu harganya juga terjangkau anak muda.
Nah, ternyata makanan yang terkadang kita anggap "sahabat" ketika susah ternyata sangat membahayakan kesehatan kita (makin tambah susah dong kalo sakit. hihihi..)

Apa aja sih yang membuat junk food itu berbahaya?
Berikut ini kandungan yang berbahaya di dalam Junk Food :
1. Lemak Jenuh
Sebagai hasil olahan industri makanan, junk food biasanya banyak mengandung lemak jenuh. Oleh karena itu, harganya sangat murah dan ketika dipanaskan dapat bertahan pada temperatur tinggi. Bahayanya, lemak jenuh bisa menjadi biang kegemukan dan meningkatnya kadar kolesterol dalam darah. apabila kondisi tersebut terjadi pada seseorang, maka masalah kesehatan serius lainnya pun akan terpicu. Kanker, penyakit jantung, dan stroke adalah contoh penyakit yang diakibatkan oleh kandungan lemak jenuh tinggi.
2. Garam
Garam atau monosodium klorida atau natrium klorida merupakan kandungan junk food yang juga perlu disikapi hati-hati. Kadar Garam yang baik untuk dikonsumsi adalah tidak lebih dari 5 gram per hari, dan sangat dianjurkan bagi orang dewasa yang memiliki tekanan darah normal. sementara itu, kandungan garam pada junk food biasanya relatif tinggi
Kita memang membutuhkan zat perasa ini untuk membantu fungsi metabolisme tubuh. Namun, bila berlebihan mengonsumsi penghilang rasa hambar tersebut, maka resiko tekanan darah tinggi akan meningkat.
3. Gula
Kandungan junk food lainnya yang tak kalah tinggi adalah gula.
Minuman ringan, biskuit, kue, dan permen mengandung gula yang tidak sedikit. Kendati secara tidak langsung berhubungan dengan penyakit jantung dan diabetes, kelebihan gula dapat mengakibatkan kegemukan atau obesitas pada usia muda.
Masalah kesehatan lainnya yang bisa disebabkan oleh kadar gula berlebihan adalah tooth decay atau kerusakan gigi, mengurangi level kolesterol berguna, meningkatkan kadar lemak dalam darah yang berhubungan dengan diabetes, dan penyakit jantung.
4. Penambah Cita Rasa atau Zat aditif Sintetis
Zat lain yang terkandung dalam junk food secara berlebihan adalah bahan tambahan atau zat aditif. Umumnya zat aditif ini digunakan untuk mengawetkan dan mempertahankan warna, rasa, dan bentuk. Apa sebenarnya penambah cita rasa atau zat aditif sintetis yang bisa menimbulkan cita rasa tersebut? Pada dasarnya zat aditif sintetis ini adalah sejenis natrium atau sodium yang menjadi sumber utama garam dapur dan vetsin atau MSG (Monosodium Glutamat). Nah, unsur inilah yang menjadi penggugah selera makanan cepat saji atau junk food.

Dibawah ini adalah beberapa jenis makanan yang termasuk Junk Food beserta komposisi kalorinya.


Seperti yang sudah kita ketahui diatas tentang Junk Food serta bahayanya maka ada beberapa tips untuk menghindari kebiasaan mengkonsumsi Junk Food tersebut diantaranya adalah:
1.     Biasakan makan di rumah sebelum pergi beraktivitas ke luar rumah. Makan teratur dan biasakan sarapan pada pagi hari.
2.     Minum banyak air. Belajar bagaimana membuat makanan yang lezat dan sehat di rumah. Hal ini bisa didapat dengan cara membeli buku resep makanan, bertanya kepada teman ataupun keluarga, ataupun kursus memasak.
3.     Jika anda ingin mengemil maka sebaiknya mengkonsumsi buah-buahan, sup rendah lemak, ataupun biskuit gandum.
4.     Mencari informasi mengenai dampak negatif dari Junk Food.
5.     Mulailah berolahraga secara teratur. Olahraga akan memacu endorfin yang akan membantu sirkulasi tubuh. Dengan berolahraga maka anda akan memiliki sedikit waktu untuk makan



Nah, udah pada tahu kan bahaya dari Junk Food?? Mulai sekarang biasakan hidup sehat dari mulai diri sendiri dan lingkungan sekitar kita. Selamat mencoba sobat!

Jumat, 06 Juni 2014

PEDAGOGI DAN ANDRAGOGI

Malcolm Knowles
Malcolm Knowles menyatakan bahwa apa yang kita ketahui tentang belajar selama ini adalah merupakan kesimpulan dari berbagai kajian terhadap perilaku kanak-kanak dan binatang percobaan tertentu. Pada umumnya memang, apa yang kita ketahui kemudian tentang mengajar juga merupakan hasil kesimpulan dari pengalaman mengajar terhadap anak-anak. Sebagian besar teori belajar-mengajar, didasarkan pada perumusan konsep pendidikan sebagai suatu proses pengalihan kebudayaan. Atas dasar teori-teori dan asumsi itulah kemudian tercetus istilah "pedagogi" yang akar-akarnya berasal dari bahasa Yunani, paid berarti kanak-kanak dan agogos berarti memimpin. Kemudian Pedagogi mengandung arti memimpin anak-anak atau perdefinisi diartikan secara khusus sebagai "suatu ilmu dan seni mengajar kanak-kanak".

Istilah andragogi diambil dari bahasa Yunani. andr dan agogo. Andr artinya dewasa dan agogo berarti membimbing atau mengamong. Jadi, andragogi adalah kegiatan membimbing atau mengamong orang dewasa. Sejak tahun tujuh puluhan, andragogi diberi arti sebagai ilmu dan seni untuk membantu orang dewasa belajar (andragogy is the science and arts of helping adults learn). Menurut Knowles (1977), pendekatan pembelajaran ini dianggap sebagai lawan pedagogi (andragogy versus pedagogy).

APA YANG MEMBEDAKAN PEDAGOGI DAN ANDRAGOGI?
  • Pada pedagogi pembelajar disebut “siswa” atau “anak didik” , sedangkan pada andragogi pembelajar itu disebut “peserta didik” atau “warga belajar”
  • Pada pedagogi metode pelatihannya pasif seperti metode ceramah, sedangkan andragogi menggunakan pelatihan aktif.
  • Pada pedagogi belajarnya berpusat pada isi atau pengetahuan teoritis, sedangkan andragogi belajar terpusat pada kehidupan nyata.
  • Pada pedagogi tujuan belajar sudah ditentukan sebelumnya, sedangkan kalau andragogi tujuannya flexibel.
  • Gaya belajar pada pedagogi bersifat dependen, sedangkan andragogi bersifat independen.
  • Pada pedagogi guru lah yang berperan untuk mengontrol waktu dan kecepatan sedangkan andragogi pembelajaran mempengaruhi waktu dan kecepatan.

Nah, berdasarkan apa yang membedakan antara pedagogi dan andragogi saya mau memberikan contoh berdasarkan pengalaman pribadi saya mengenai dua hal tersebut.
Dulu, waktu saya masih duduk di sekolah dasar semua proses masih dan harus bergantung pada guru. Semua proses pembelajaran tergantug pada guru, bagaimana suasana dan arah pembelajaran pun tergantung pada bagaimana guru mengajar. Pada saat masih disekolah dasar, semua pembelajar disekolah dipanggil dengan murid. Murid-murid dalam proses pembelajaran tidak dapat secara aktif turut serta dalam proses pembelajaran. Itu karena pada saat masih seperti itu pembelajaran cendrung lambat, karena adanya batasan untuk keikutsertaan murid aktif dalam kelas. Semua yang kami lakukan disekolah semua masih tergantung pada guru. Misalnya dalam membuat kerajinan tangan. Kami para murid masih menunggu guru untuk memberi tahu bahan apa saja yang dibutuhkan, bagaimana cara pengerjaannya, kemampuan dalam menghadapi kesulitan yang ditemui dalam melakukan kerajinan tangan pun kurang. Hal itu karena kurangnya penglaman dari para murid dan pada saat ini pengalaman daripada murid pun bernilai sangat kecil. Untuk melakukan kegiatan itu pun terkadang masih menunggu perintah guru tanpa adanya inisiatif dari dalam diri untuk melakukan.


Berbeda dengan andragogi. Saat ini saya sedang menjalani proses pembelajaran yang andragogi. Proses pembelajarannya pun lebih flexibel tanpa harus bergantung dari pendidik. Pada pembelajaran andragogi, peserta didik tidak lagi dipanggil murid melainkan dipanggil peserta didik. Karena proses pembelajaran yang flexibel, peserta didik dituntut untuk lebih aktif dalam mencari informasi mengenai pelajaran apa yang akan dia bahas di kelas. Belajarnya pun terpusat pada masalah yang ada, oleh sebab itu pengalaman dalam kehidupannya sehari-hari sangat berguna dalam proses pembelajarannya. Misalnya seperti biasanya sebelum saya masuk kelas Psikologi Pendidikan, saya akan mencari tahu materi apa yang akan dibahas. Nah, pada saat ini saya berencana untuk dapat bisa membagi apa saya yang ketahui dan dapat berdiskusi dengan teman mengenai materi apa yang sedang kami bahas itu. Sehingga berdasarkan penglaman dan pengetahuan yang kami miliki masing-masing pengetahuan kami dapat bertambah. Oleh sebab itu, pada pembelajaran ini pendidik tidak terlalu aktif dalam memberikan informasi, melainkan peserta didi lah yang aktif mencari dan mendapatkan informasi yang dia butuhkan.


Sabtu, 19 April 2014

LAPORAN KELOMPOK I
Ketua  : 1. Agita Nova Purba (131301044) 13044anp.blogspot.com
Anggota :2. Sri Hasyuni  (131301016) http://shasyuni.blogspot.com
         3. Novita Sari Lubis  (131301022) 13022opi.blogspot.com
         4. Leli Febrina Rosa  (131301100) 13100lfrs.blogspot.com
         5. Ice Kristiana S.  (131301124) 13124iks.blogspot.com


Evaluasi terhadap Kinerja Kelompok

Tugas observasi sekolah ini merupakan tugas Psikologi Pendidikan yang pertama kali melibatkan kami terjun ke lapangan. Saat diberikan tugas ini setelah mata kuliah selesai kami langsung mendiskusikan sekolah mana yang akan kami observasi dan setelah berdiskusi kami sepakat dengan SMP Putri Cahaya. Kami langsung membuat surat izin dan menetukan kapan observasi akan dilaksanakan.. Seminggu sebelum observasi beberapa orang perwakilan kelompok mengunjungi sekolah yang akan diobservasi untuk menanyakan keizinan mereka terhadap observasi kami. Kami juga menyiapkan beberpa pertanyaan, soevenir/hadiah, KTM, beberapa alat perekam (seperti : hp dan kamera) dan tak lupa membawa almamater yang kami pinjam dari beberapa kakak senior.
Kami pergi bersama-sama dengan mengendarai angkot dan becak, akhirnya kami sampai di sekolah tujuan kami yaitu SMP Putri Cahaya Medan. Di sana kami juga harus melapor ke satpam dulu atas kedatangan kami. Lalu kami bertemu kepala sekolah SMP ini untuk meminta izin sekaligus menanyakan kelas mana yang akan kami observasi. Disana kami membagi tugas, ada yang observasi di dalam kelas dan ada juga yang mendokumentasi kan fasilitas sekolah juga mewawancarai murid, guru, dan kepala sekolah. Pada saat kami datang, les pembelajaran sudah mulai berakhir jadi kami harus menunggu beberapa menit untuk les pembelajaran selanjutnya. Sementara itu, beberapa dari kami memantau lokasi dan memotret sarana dan prasarana yang ada. Tak lama kemudian kami diperbolehkan masuk.
Pada saat itu kami masuk ke kelas VII 5 yang sedang belajar pkn, kelas yang sangat antusias dan aktif. Observasi pada kelas VII 5 menghabiskan waktu selama 60 menit. Kami juga berkesempatan masuk ke lab bahasa yang pada saat itu ada pembelajaran di dalamnya. Kami berhasil mewancarai satu orang siswa dan satu orang siswi seputar permasalahan pembelajaran dan  juga mewancarai kepala sekolah SMP Putri Cahaya seputar metode pembelajaran dan kepuasan kerja para guru. Kami juga diajak berkeliling oleh ketua OSIS untuk mendokumentasikan beberapa foto sarana dan prasarana sekolah yang belum sempat terjelajahi. Setelah merasa observasi kami lengkap kami bergerak pulang.
Analisis dengan Teori Belajar dan Teori Perkembangan
            Teori Albert Bandura
·         Self-efficacy
Menurut Bandura self-efficacy adalah keyakinan individu terhadap kemampuan mereka akan mempengaruhi cara individu dalam bereaksi terhadap situasi dan kondisi tertentu. Jadi pada saat melakukan observasi kami harus yakin kalau kami bisa menyelesaikan tugas observasi sekolah ini dengan baik dan dapat menempatkan diri kami dengan tepat.

Teori Lev Vygotsky
·         Dalam teori ini terdapat yang namanya zone of proximal development (ZPD) yaitu serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai seseorang secara sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu. Dan ketika kami melakukan observasi di sekolah ini, teori ini terlaksanakan karena dosen juga sudah menerangkan terlebih dahulu proses dan tahapan observasi serta pengumpulan tugas dan jika masih belum paham kami juga diberi kesempatan untuk bertanya kepada dosen psikologi pendidikan. Dan kami juga saling membantu dalam menguasai tahapan observasi dan pengumpulan hasil-hasil observasi.
                       
§  Scaffolding yaitu dukungan sementara dari pihak luar sampai anak dapat mengerjakannya sendiri. Pada saat mata kuliah berlangsung dosen juga menanyakan apa yang belum dimengerti pada observasi dan mengingatkan kami untuk segera menngurus surat perizinan observasi ke sekolah-sekolah.

·         Bahasa dan pemikiran juga terlihat di dalam diskusi kelompok kami, kami memikirkan pertanyaan apa yang harus diajukan dan menyusun bahasa formal yang seuai. Pada pengumpulan hasil observasi kami juga melakukan hal yang sama.

Teori Skinner (Operant Conditioning)                  
·         Reinforcement Positive
Terjadi ketika dosen akan meberikan nilai yang semakin baik jika hasil observasi semakin tajam dan banyak yang dianalisis. Ini membuat kami berlomba-lomba untuk menampilkan hasil yang lebih tajam
·         Reinforcement Negative
Terjadi ketika adanya pembatasan terhadap tugas (deadline) kami dimana mungkin apabila waktu batasnya habis, tugas kami tidak akan diterima lagi sehingga kami menghargai waktu dan membiasakan kami untuk tepat waktu terhadap hasil kerja dan tidak mengecewakan orang lain.
·         Punishment
Para mahasisiwa yang tidak mengerjakan tugas tidak akan mendapatkan nilai apapun dan akan berdampak pada nilai yang akan diterimanya pada semester ini. Dengan adanya hukuman ini membuat mahasiwa sadar dengan kewajibannya.

Teori Kohlberg
·         Post conventional reasoning
Pada fase ini seseorang menentukan kode moral etik yang terbaik baginya. Pada saat observasi kelompok kami juga mengedepankan kode etik dan moral. Dari mulai meminta perizinan, etika dalam berpakaian dan berbahasa.
Evaluasi terhadap Hasil Observasi di Kelas
      Profil Kelas
Kelas VII 5
Wali Kelas                   : Lilis Hestiani Simanjuntak
Ketua Kelas                : Francius Bertan Nababan
Jumlah Siswa              : 40 orang
Jenis Kelas                  : Reguler
      Lama Observasi          : 90 menit
Kelas VII terletak di bagian depan sekolah, dekat dengan gerbang sekolah. Di dalam kelas terdapat satu white board, kemudian meja dan kursi yang tersusun terlalu rapat dan agak sesak, begitu juga dengan meja guru yang sangat rapat dengan meja siswa. Lalu di meja guru terdapat vase bunga sebagai penghias. Terdapat mading kecil di sebelah white board yang berisi jadwal piket dan lain sebagainya. Sebagai pendingin ruangan terdapat kipas dan AC. Lalu juga terdapat kalender di dalam kelas.
Dari hasil pengamatan kami mengenai proses belajar-mengajar di kelas, komunikasi antara guru dan siswa sangat baik. Siswa terlihat aktif dalam kelas dan guru juga memberikan respon dengan baik, keduanya saling berbaur. Dalam proses pembelajaran guru dan murid terlihat semangat. Guru berbicara dengan jelas sehingga siswa mudah menangkap.
Di sela-sela pengajarannya guru memberikan sedikit joke dan siswa terlihat semakin tertarik dan menjadi tidak bosan. Pandangan siswa tertuju pada guru walaupun ada juga sebagian murid yang seperti acuh tak acuh dan kurang tertarik. Saat guru memberikan pertanyaan mereka juga berlomba dalam menjawab.

Analisis Proses Belajar-mengajar dengan Teori Belajar
 Teori Lev Vygotsky
      Dalam teori ini terdapat yang namanya zone of proximal development (ZPD) yaitu serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan orang dewasa atau anak yang lebih mampu. Dan ketika kami mengamati proses belajar mengajar di kelas, teori ini terlaksanakan karena ketika guru memberi soal, guru tersebut menjelaskan terlebih dahulu baru siswa mengerjakan sendiri dan jika masih belum paham boleh bertanya kepada temannya yang sudah paham.
                       
      Lalu juga terdapat Scaffolding yaitu dukungan sementara dari pihak luar sampai anak dapat mengerjakannya sendiri. Di dalam kelas terlihat dukungan dari sang guru ketika anak mengerjakan soal, seperti menanyakan hal yang masih tidak dipahami lalu dijelaskan kembali sampai anak tersebut benar-benar paham dan bisa menyelesaikan sendiri.
      Lalu tentang bahasa dan pemikiran juga terlihat di dalam kelas, ketika guru bertanya mereka berlomba untuk menjawab, dan saat menjawab mereka berpikir apa kata-kata yang harus disampaikan agar jawabannya benar. Ada yang terlihat terbata-bata namun ada juga yang lancar dalam menjawab.

Teori Erikson
Observasi terhadap guru SMP Putri Cahaya
      Dalam mengajar, guru menggunakan kurikulum yang ada dengan metode pengajaran yang masing-masing berbeda pada tiap guru.
      Guru mengajar mengikuti perkembangan teknologi        memotivasi usaha belajar anak
      Menyediakan guru BP yang akan membantu anak dalam mengeksplorasi identitas diri.
      Masing-masing guru mempunyai cara mengajar berbeda dengan satu tujuan    bagaimana anak dapat berkompetisi.
      Membuat diskusi kelompok dalam pengajaran untuk membantu anak lebih berani dalam mengeluarkan pendapatnya.
      Membentuk karakter anak melalui pembelajaran moral; agama dan muatan lokal; PKN.
      Mengkaji kreativitas siswa melalui kegiatan enterpreneurship
      Guru sebagai pusat belajar tetapi pada situasi tertentu guru sebagai pendorong anak.
      Perubah kurikulum memengaruhi cara mengajar guru        membuat pelatihan kepada guru.

Teori Skinner (Operant Conditioning)                  
·         Reinforcement Positive
Terjadi ketika anak-anak yang diobservasi diberikan pertanyaan oleh gurunya, dan gurunya berjanji memberikan nilai tambah jika ada anak yang bisa menjawab pertanyaan guru tersebut. Pada akhirnya pemberian nilai tambah ini membuat peningkatan respons anak-anak anak bertambah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
·         Reinforcement Negative
Terjadi ketika kelas ribut dan guru tersebut akan mengurangi nilai ketika anak-anak yang diobservasi tersebut masih tidak mau diam. Dengan pengurangan nilai tersebutanaak-anak itu kemudian diam dan kembali memperhatokan guru yang sedang mengajar dengn seksama.
·         Punishment
Seorang anak tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya. Sehingga guru yang sedang mengajar di kelas itu memberikan hukuman yaitu agar anak tersebut berdiri  di depan kelas selama jam pelajaran berlangsung. Hukuman ini diberikan agar anak itu di hari berikutnya dapat mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Teori Piaget
§  Tahap Operasional Formal
Sejak umur 11 tahun, anak sudah memasuki tahap operasional formal. Pada tahap ini, individu dapat berfikir secara lebih abstrak, idealis dan logis.
Murid pada awal tahap operasional formal :
      Berdiskusi mencari pemecahan masalah
      Aktif berinovasi
      Membayangkan kemungkinan-kemungkinan
Karena Hypothetical Deductive Reasoning

            Saat teori ini diaplikasikan dalam kelas, kami melihat guru memberi pertanyaan, kemudian banyak murid yang mengangkat tangan dan menebak-nebak jawaban dari soal tersebut. Hal ini dikaitkan dengan kemampuan anak pada tahap operasional formal, yaitu : menyusun hipotesis dan membayangkan kemungkinan-kemungkinan.