Anggota Kelompok :
A. Teori Khit Pen Dikaitkan Dengan Performa Yang Akan Ditampilkan Kelompok
Konsep Khit-pen ini merupakan program-program pendidikan luar
sekolah di Thailand. Khit-pen berarti mampu berfikir. Konsep Khit-pen berfikir
secara kritis dan kecakapan memecahkan masalah.” Konsep tersebut dipahami
sebagai pendekatan untuk melakukan proses belajar mengajar. Konsep Khit-penini
didasari oleh filsafat budha. Pertama, hidup adalah
penderitaan. Keduapenderitaan itu dapat diatasi, ketiga mengatasi
penderitaan.” Bila ada permasalahan, bisa dicari solusinya, tapi sebelum itu sumber penderitaan harus diidentifikasi,
dan kemudian baru mencari cara pemecahan yang baik.
Dalam
hal ini kelompok berusaha mengedepankan pemecahan yang sesuai dengan teori
khit-pen. Kelompok mengidentifik masalah yang dihadapi banyak orang, terutama
mahasiswa dan tercetuslah ide mengatasi masalah bau kaki. Dengan menjunjung
konsep ini, kelompok ingin memberikan pemecahan masalah yang terbaik dan mudah
dilakukan bagi semua kalangan. Dalam pelaksanaannya, kami menggunakan metode
workshop, dimana kelompok akan menyampaikan pemecahan-pemecahan masalah terkait
bau kaki, lalu mendemonstrasikan cara-cara menghilangkan bau kaki, dan peserta
bisa mempraktekkannya langsung. Lalu, peserta pun diharapkan turut serta aktif
dan ikut berpartisipasi dengan asumsi performa kelompok mengedepankan masalah
sehari-hari yang dialami banyak orang.
B. Konsep Performa
Adapun konsep performa
yang akan digunakan adalah Workshop. Dimana, workshop merupakan metode yang
melibatkan seluruh peserta dalam mempraktekkan program yang diajukan. Seperti
yang kita ketahui, pembelajaran andragogi melibatkan orang dewasa. Dimana orang
dewasa akan mampu mengaplikasikan apa yang dipelajari jika dialami secara
langsung atau berdasarkan pengalaman. Untuk program yang diajukan kelompok
yaitu “BA2BAKI” sangat membutuhkan intervensi dari peserta untuk dapat
merealisasikan apa yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Namun
pada pelaksanaan terdapat kesalahan persepsi kelompok mengenai metode workshop,
dimana kelompok mengasumsikan bahwa workshop merupakan metode yang melibatkan
sebagian peserta saja sehingga konsep performa yang ditampilkan lebih mengarah
kepada metode demonstrasi. Metode ini adalah metode yang menggunakan satu atau
dua partisipan untuk mempraktekkan kepada peserta yang lain. Seiring dengan
proses pembelajaran dengan masukan dosen pembimbing yaitu Ibu Dina akhirnya kelompok
dapat merealisasikan metode workshop yang melibatkan seluruh peserta meskipun
dengan tambahan waktu terhadap estimasi waktu yang telah ditetapkan kelompok
sebelumnya.
C. Alat Dan Bahan
D. Teh celup
E. Bedak bayi
F. Bubuk kopi
G. Koran
H. Kertas tisu
I. Cara Pembuatan
1. Menggunakan teh celup
- Letakkan teh celup
yang masih baru ke dalam sepatu.
- Tinggalkan dalam satu
malam.
2. Menggunakan bedak bayi
- Taburkan bedak bayi ke
dalam area sepatu.
- Tinggalkan dalam satu
malam.
3. Menggunakan bubuk kopi
- Masukkan bubuk kopi ke
dalam kertas tisu.
- Letakkan bungkusan
kopi ke dalam sepatu.
- Biarkan dalam satu
malam.
4. Menggunakan koran
- Bungkus sepatu dengan
koran, usahakan rapat agar bau terserap oleh koran.
- Letakkan sepatu di
tempat yang dingin selama satu malam.
J. Tantangan
· Waktu
Tantangan yang
melibatkan waktu terkait dengan diskusi mengenai pelaksanaan workshop dan
pembuatan program. Adapun yang menjadi tantangannya adalah kesibukan
masing-masing anggota kelompok sehingga kelompok sulit untuk berkumpul dan
menentukan perencanaan yang akan direalisasikan.
· Topik
Tantangan yang
berkaitan dengan topik dialami oleh kelompok ketika menentukan tema workshop.
Pada awalnya kelompok mengusulkan topik mengenai makanan sehat yang berjudul
“Sayur Enak Menyehatkan Penuh Warna (SEMPURNA)”. Namun, setelah mendapatkan
saran dan kritik dari dosen pembimbing, yaitu Ibu Dina, kelompok akhirnya
memutuskan untuk mengganti topik dengan “Bye Bye Bau Kaki (BA2BAKI)” yang
disesuaikan dengan kebutuhan para mahasiswa andragogi.
· Alat dan Bahan
Kelompok tidak
mengalami kendala dalam masalah penyediaan alat maupun bahan yang akan
digunakan dalam workshop.
· Proses Pelaksanaan
Kendala
yang dialami dalam hal ini adalah kesulitan dalam menentukan metode yang paling
sesuai untuk topik BA2BAKI. Awalnya kelompok bermaksud untuk melakukan workshop
yang melibatkan semua peserta dalam mempraktekkan program. Namun, setelah
didiskusikan lebih lanjut, kelompok memilih metode demonstrasi yang
dilaksanakan dengan memilih dua orang secara random dari peserta untuk
mempraktekkan cara yang didemonstrasikan.
· Pengaturan Peserta
Awalnya kelompok
berencana untuk tidak membagi peserta workshop menjadi kelompok-kelompok dan
membiarkan peserta duduk sebagaimana adanya. Namun dikarenakan pertimbangan
agar peserta lebih fokus terhadap demonstrasi yang dilakukan untuk jenis sepatu
yang berbeda, maka kami membagi peserta menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
yang memakai flat shoes (sepatu slip-on, sepatu
yang tidak memakai tali) dan kelompok yang memakai sepatu bertali (sepatu kets,
sepatu boots, dsb).
K. Proses Yang Terjadi Selama Pelaksanaan
Sebelum presentasi
dimulai, kelompok berkumpul di depan untuk mempersiapkan alat dan bahan yang
akan dipercobakan. Pada saat itu juga kelompok berkumpul untuk mengingatkan
kembali tugas masing-masing anggota. Kemudian, ketika presentasi akan dimulai
bagian pembukaan dibawakan oleh moderator yaitu Muhammad Firman Akbar.
Pembukaan berisikan penyebab dari bau kaki dan bau sepatu. Setelah itu
dilanjutkan oleh Yolanda Maranatha yang menjelaskan mengenai cara menghilangkan
bau pada kaki. Kemudian presentasi dilanjutkan oleh presenter selanjutnya Agita
Nova Purba yang menjelaskan mengenai alat dan bahan yang digunakan untuk
menghilangkan bau pada sepatu dan cara menghilangkan bau pada sepatu. Pada saat
menjelaskan alat dan bahan yang digunakan, presenter berikutnya yakni Riza
Indri dan Triana Hamidah menunjukkan alat dan bahan yang digunakan. Setelah
presentasi mengenai cara menghilangkan bau sepatu selesai, dilanjutkan oleh
Riza Indri dengan menjelaskan cara kerja dengan melakukan praktek di depan
kelas. Setelah selesai mempraktekkan kelompok meminta dua orang yang
menggunakan sepatu flat dan sepatu bertali. Tetapi pada saat itu audiens tidak
langsung mempraktekkan karena masih diberi pengarahan oleh presenter Riza
Indri. Setelah praktek selesai audiens yang maju diberikan reward. Kemudian
kami membuka sesi pertanyaan yang dibawakan kembali oleh Muhammad Firman Akbar.
Pada saat sesi pertanyaan ada beberapa audiens yang menanyakan mengenai konsep
andragogi yang kami terapkan pada saat presentasi. Akhirnya karena pertanyaan
dan saran yang diberikan teman-teman dan juga dosen, kami diberikan kesempatan
sekali lagi untuk mengulangi prakteknya dengan memanfaatkan alat dan bahan yang
tersedia. Audiens yang berjumlah 40 orang dibagi menjadi 5 kelompok, dimana
tiap kelompok terdiri dari 8 orang. Tiap kelompok diatur dengan posisi duduk
yang melingkar sehingga presenter dapat dengan mudah menjelaskan pada audiens
mengenai cara menghilangkan bau kaki dan bau sepatu. Dan audiens diajak untuk
langsung mempraktekkannya pada sepatu mereka. Setelah praktek selesai,
presentasi ditutup oleh moderator.
L. Kendala Yang Dihadapi
· Waktu
Waktu yang digunakan
kelompok untuk presentasi sudah mencukupi dan tidak melewati batas waktu yang
disediakan. Tetapi karena adanya kesalahan metode yang digunakan, kelompok
diberikan waktu tambahan oleh dosen untuk melakukan workshop dan memperbaiki
performa sebelumnya.
· Alat Dan Bahan
Sebelum pelaksanaan,
kelompok hanya mempersiapkan alat dan bahan secukupnya untuk metode
demonstrasi. Sehingga pada saat akan melakukan workshop untuk perbaikan
performa, alat dan bahan yang disediakan kelompok tidak mencukupi dan
mewajibkan para peserta saling berbagi alat dan bahan.
· Proses Pelaksanaan
Kurang perhatian audiens
· Performa
Kelompok mengakui
adanya ketidakmatangan perencanaan dan pembagian tugas antar anggota kelompok
sehingga performa yang ditampilkan masing-masing anggota kelompok masih
memiliki kekurangan seperti kesalahan interpretasi dalam melakukan metode
BA2BAKI, perasaan gugup sewaktu membimbing dan mempresentasikan program.
Untuk pembagian tugas,
kelompok mengakui adanya pembagian tugas yang tidak merata. Seperti pada
anggota kelompok Triana Hamidah yang hanya mendapatkan sedikit peran sebagai
fasilitator dan Andrie Syahreza yang hanya memiliki peran sebagai fotografer.
Adapun hal-hal yang menyebabkan hal ini adalah kurangnya respon dan kerjasama
di dalam kelompok.
Kelompok mengharapkan
untuk ke depannya performa masing-masing individu dan kerja sama antar anggota
kelompok dapat ditingkatkan dan memberikan hasil yang lebih baik.
M. Kritik Dan Saran
· Ilmi Khoir
Saudari Ilmi menyatakan kritik sebagai
berikut:
- Mengapa peserta dibagi
menjadi dua kelompok jika tidak ada perlakuan khusus yang membutuhkan pembagian
kelompok?
- Cara-cara
menghilangkan bau sepatu menggunakan bahan yang berbeda tidak terlalu jelas,
sehingga terlihat seperti tahapan-tahapan.
- Mengapa peserta tidak
diajak untuk mengaplikasikan sendiri cara-cara yang dipresentasikan?
- Mengapa metode yang
menggunakan bubuk kopi dilanjutkan dengan membungkus sepatu dengan koran,
sementara saat presentasi disebutkan bahwa sepatu tidak dibungkus koran setelah
diletakkan bubuk kopi?
· Gianne
Saudari Gianne menyatakan kritik
mengenai cara-cara yang digunakan untuk menghilangkan bau sepatu tidak
memperlihatkan atau memberikan efek secara langsung.
· Cynthia
Saudari Cynthia menyatakan kritik
mengenai peran kelompok yang terlihat tidak merata, sehingga hanya beberapa
anggota kelompok saja yang terlihat aktif dalam pelaksanaan demonstrasi ataupun
workshop.
· Ibu Filia Dina
Anggaraeni
Ibu Filia Dina menyatakan kritik dan
saran sebagai berikut:
- Sebagai pembelajaran
dalam mata kuliah Andragogi, seharusnya peserta workshop diajak untuk
mempraktekkan sendiri cara-cara yang digunakan untuk menghilangkan bau sepatu.
Begitu juga dengan dua orang partisipan yang diajak ke depan, seharusnya mereka
diizinkan untuk mengaplikasikan cara tersebut pada sepatu mereka tanpa dibantu
fasilitator.
- Pada saat presentasi,
perhatian semua peserta belum terfokus. Saran untuk hal ini adalah sebelum
presentasi seharusnya kelompok membuat energizer atau pembangkit
semangat bagi para peserta agar perhatian terfokus pada presentasi dan
demonstrasi.
N. Pembagian Tugas
Moderator :
M. Firman Akbar
Presenter :
Yolanda Maranatha
Agita
Nova Purba
Fasilitator :
Riza Indri
Triana
Hamidah
Dokumentasi : Andrie Syahreza
O. Transaksasi Dana
- Bubuk
Teh : Rp2000,- (2 Bungkus, 12 buah)
- Bubuk
Kopi : Rp7000,- (1 Bungkus)
- Bedak :
Rp5000,-
- Reward :
Rp18500,- (2 Botol Minuman, 5 Buah Snack)
- Tissue :
Rp5000,- (1 Bungkus)
Total :
Rp37500,-